RHK : Sadar Setelah Mendapat Musibah
Renungan Harian Keluarga (RHK)
Kamis, 6 Juli 2017
Bahan bacaan Keluaran 16:21
"Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu."
Renungan,
Sumber : Sinode GMIM
Kamis, 6 Juli 2017
Bahan bacaan Keluaran 16:21
"Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu."
Renungan,
Ada orang mendapat musibah yang diakibatkan oleh kesalahannya sendiri. Ketika ia menyadari kesalahanya maka ia akan menyesal, dan tidak mau musibah yang sama terjadi lagi padanya. Inilah kecenderungan manusia ketika mendapat musibah baru sadar dan memperbaiki kesalahannya.
Kehidupan umat Israel di padang gurun mengalami hal yang sama, dimana mereka tidak taat pada firman Tuhan, hidup dalam ketamakan sehingga “manna” berulat dan berbau busuk karena menyimpannya untuk hari esok. Mereka menyadari bahwa manna yang berulat dan berbau busuk adalah akibat dari ketidaktaatan pada firman Tuhan. Umat Israel tidak malu untuk mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan setiap pagi mereka memunggut manna (roti) tiap-tiap orang menurut keperluannya. Umat tidak hidup lagi dalam kekuatiran, tetapi dalam kepastian akan pemeliharaan Tuhan, tidak hidup dalam ketamakan, tetapi hidup dalam kesederhanaan, tidak hidup dalam kemewahan, tetapi hidup dalam kecukupan. Pola hidup seperti ini memberikan model atau teladan untuk pendistribusian makanan yang adil karena peduli terhadap sesama. Sama halnya ketika Paulus menasihatkan orang-orang Korintus “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.” (2 Kor. 8:14-15). Amin.
Sumber : Sinode GMIM
Post a Comment