RHK : Maut Telah Dikalahkan
Renungan Harian Keluarga (RHK)
Selasa, 6 Juni 2017
Bahan bacaan Kisah Para Rasul 2:22-24
Renungan,
Selasa, 6 Juni 2017
Bahan bacaan Kisah Para Rasul 2:22-24
22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
Renungan,
Khotbah Rasul Petrus dilanjutkan dengan menceritakan bagaimana Yesus yang diutus Allah telah disalib dan dibunuh. Dia yang telah melakukan hal-hal yang baik, membuat mujizat dan tanda-tanda ajaib seperti yang mereka ketahui antara lain berpihak kepada orang lemah, miskin, menyembuhkan orang yang sakit dan membangkitkan orang yang mati dan menyatakan keadilan dan kebenaran, tetapi akhirnya divonis mati. Namun demikian pada ayat 24, Petrus menyampaikan kepada mereka bahwa Allah telah membangkitkankan Dia dari sengsara maut, karena kuasa maut telah dikalahkan.
Kuasa maut tidak mungkin mengalahkan kuasa Allah. Allah di atas dari kuasa maut. Kuasa maut dapat bermanifestasi dalam tindakan-tindakan yang merusak, menghancurkan, tapi juga tindakan-tindakan yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan baik di dunia pendidikan ketika seseorang menggunakan gelar tanpa mengikuti proses perkuliahan yang benar dan memperoleh jabatan dengan cara-cara yang tidak benar seperti melakukan suap.
Sebagai orang yang telah ditebus dari kuasa maut, marilah kita terus menghayati bahwa maut telah dikalahkan dengan melakukan tindakan-tindakan konkrit untuk melawan segala bentuk godaan dan tindakan yang akan mengembalikan kita pada kuasa maut. Teruslah berjuang menjadi keluarga Kristen yang membawa kuasa kemenangan melalui tindakan-tindakan nyata yang saling menghidupkan seperti menolong sesama yang membutuhkan. Amin.
Sumber : Sinode GMIM
Post a Comment