RHK : Hikmat Dunia Adalah Kebodohan Bagi Allah
Renungan Harian Keluarga (RHK)
Kamis, 29 Juni 2017
Bahan bacaan 1 Korintus 3:18
18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."
Renungan,
Kamis, 29 Juni 2017
Bahan bacaan 1 Korintus 3:18
18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."
Renungan,
Suatu kesalahan dan kekeliruan yang sangat besar apabila ada orang mengatakan bahwa dialah yang paling berhikmat di dunia ini. Itu berarti ia menipu dirinya sendiri dan bodoh. Sebab di dunia ini, tidak ada yang paling berhikmat selain Allah. Kalau ada orang yang diberi hikmat harus bersyukur, karena Tuhan yang mengaruniakannya. Contohnya Salomo, raja Israel ketiga yang meminta hikmat kepada Tuhan dan hikmatnya sungguh luar biasa dan tidak ada orang lain yang melebihi dan menandinginya. Begitu juga surat Yakobus mengatakan: apabila di antara kamu kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah dalam iman dan tidak bimbang. Dan hikmat yang dari Tuhan itu murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, berbuah baik, tidak memihak dan tidak munafik (Yak. 1:5,6; 3:17) Dalam keseharian, hikmat kita perlukan untuk memberi tuntunan kepada hidup yang lebih baik, lebih santun, lebih berwibawa dan sempurna. Keluarga kristen harus mengedepankan hikmat Tuhan, agar tidak dipengaruhi oleh hikmat duniawi yang membawa kekacauan dan kehancuran. Amin.
Sumber : Sinode GMIM
Sumber : Sinode GMIM
Post a Comment